Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia 2021: Wujudkan Kesehatan Mental untuk Semua Orang

Hari ini publik dunia memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia (World Mental Health Day) dengan tema "Mental health care for all: let’s make it a reality".

Hari Kesehatan Mental Sedunia diusung pertama kali oleh Richard Hunter, seorang Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Dunia untuk Kesehatan Mental (WFMH) pada tanggal 10 Oktober 1992 .

Tujuan dari peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia adalah menyadarkan kita semua tentang pentingnya kesehatan mental bagi tiap individu di dalam kehidupan sosial masyarakat. Hal ini tidak bisa dipandang sebelah mata karena kesehatan mental individu akan memengaruhi bagaimana keadaan di dalam suatu masyarakat. Apakah masyarakat itu adalah masyarakat yang sehat dan beradab atau masyarakat sakit yang ditandai dengan timbulnya berbagai gejala penyakit sosial.

Saatnya bagi kita untuk merawat kesehatan mental apalagi di tengah pandemi yang tidak hanya menyerang kesehatan fisik tetapi juga mental seseorang. Kesehatan mental menjadi sangat riskan di tengah berbagai kemelut dunia dan isu krisis. Kualitas layanan kesehatan mental harus ditingkatkan begitu juga dengan edukasi tentang kesehatan mental di tengah-tengah masyarakat. Jangan menyepelekan kesehatan mental karena hal ini juga menyangkut ketahanan suatu bangsa dan negara di tengah derasnya persaingan dan masalah-masalah yang ditimbulkan dari adanya penggunaan teknologi informasi dan aplikasi yang tidak terkontrol, serta kondisi alam yang kian tidak bersahabat akibat perubahan iklim dunia.

Berikan waktu dan ruang serta ciptakan keadaan yang kondusif untuk pemulihan kesehatan mental, berikan edukasi kepada masyarakat dan para 'generasi media sosial' untuk tidak menjadi orang yang senang menghakimi dan membulli sehingga memperburuk kondisi kesehatan mental seseorang. Berikan kesadaran pada setiap orang bahwa menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik bahkan upaya untuk menjaga dan memulihkannya lebih ekstra daripada penyakit jasmani.

Tidak berarti bahwa kita akan menjadi bangsa yang cengeng, bermental lemah, dan mudah menyerah tetapi dengan memperhatikan sisi kesehatan mental kita menghargai hak hidup individu dan menunjukkan kadar intelektualitas dan tahu akan etika kehidupan. Kekuatan mental tidak diasah dengan hujatan, makian, marah-marah, bentakan, kekerasan verbal, bullian, hinaan justru hal tersebut akan menjadi biang borok penyakit sosial akut yang membuat bangsa kita menjadi liar. Kekuatan mental diasah dengan kesadaran positif melalui pendidikan, agama, budaya, sosial, dan ruang lingkup masyarakat.