Sekilas Al-Qur'an Kitab Suci Umat Islam


Al-Qur'an adalah kitab suci agama Islam yang berisikan kalam Allah sebagai pedoman bagi umat manusia. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril secara berangsur-angsur selama kurun waktu 22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab yang terdiri dari 30 Juzz, 114 surat, 6.236 ayat dan 77.432 kata.

Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada malam Lailatul Qadar di Bulan suci Ramadan. Surat yang pertama kali turun adalah surat Al-‘Alaq, pada saat Nabi Muhammad sedang melakukan uzlah di Gua Hira yang terletak di Bukit Jabal Nur yang berada di luar kota Mekkah. Uzlah adalah mengasingkan atau menjauhkan diri dari keramaian. Hal ini rutin dilakukan Nabi Muhammad pada saat usia beliau menjelang 40 tahun atau tiga tahun sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Tujuan Nabi Muhammad melakukan uzlah adalah untuk menjauhi dirinya dari pengaruh-pengaruh buruk kaumnya yaitu masyarakat Quraisy sekaligus untuk melakukan tafakkur.

Al-Qur’an senantiasa dibaca oleh umat Islam sebagai bentuk ibadah baik di dalam shalat maupun di luar shalat dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Arab. Tidak hanya dibaca, Al-Qur’an juga dihafalkan, baik hanya beberapa surat saja, maupun ada yang sampai menghafalkan keseluruhan Al-Qur’an sebanyak 30 juz. Para penghafal Al-Qur’an dikenal sebagai Hafiz Qur’an atau Hamilul Qur’an. Nabi Muhammad menganjurkan umat Islam untuk menghafal Al-Qur’an, selain dibacau, dipahami, dan diamalkan. Nabi Muhammad bersabda “Orang yang tidak mempunyai hafalan Al-Qur’an sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh.” (HR. Tirmidzi).

Sejak diturunkan 1.400 tahun lalu (sekitar tahun 608-609 M), Al-Qur’an senantiasa terpelihara dan terjaga keasliannya tanpa adanya perubahan isi redaksinya. Di antara manuskrip Al-Qur’an tertua berasal dari abad ketujuh, yaitu manuskrip Al-Qur’an Sana’a dan Al-Qur’an Birmingham. Manuskrip adalah naskah yang ditulis tangan dan menjadi kajian filologi. Filologi adalah ilmu yang mengkaji tentang sejarah, pranata, dan kehidupan suatu bangsa yang terdapat dalam naskah-naskah lama. 

Manuskrip Al-Qur’an San’a ditemukan di Yaman pada tahun 1972 di loteng Masjid Agung Sana’a. Setelah melakukan tes karbon-14 menunjukkan beberapa perkamen berasal dari tahun 645-690 M, sementara tulisan kaligrafinya berasal dari tahun 710-715 M. Manuskrip Al-Qur’an Birmingham adalah naskah tulisan tangan pada dua lembar perkamen yang diimiliki oleh Universitas Birmingham. Hasil uji radiokarbon menunjukkan manuskrip berasal dari kurun waktu 568 – 645 M.

Al-Qur’an adalah pedoman bagi umat manusia yang berisi berbagai topik ajaran Tauhid, perilaku moral, perilaku sosial, dan kisah-kisah para nabi dan rasul.

Dalam Al-Qur’an sering dijumpai pengulangan kata dan simetri. Misal, hidup dan mati disebutkn 145 kali. Malaikat dan setan disebutkan masing-masing 88 kali. Laki-laki dan perempuan masing-masing disebutkan 24 kali. Hal yang menakjubkan, kata “hari” dalam Al-Qur’an diulang sebanyak 365 kali, kata “bulan” diulang sebanyak 12 kali, dan kata “hari” dalam bentuk jamaknya, diulang 30 kali. Apakah ini suatu kebetulan? Kata “tegakkan salat” diulangi lima kali, hal ini sama dengan jumlah salat yang dilakukan oleh umat Islam, yaitu salat lima waktu sehari semalam.

Sebanyak 26 persen isi Al-Qur’an bercerita tentang kisah para nabi dan rasul. Nabi yang paling banyak disebutkan namanya dalam Al-Qur'an adalah Nabi Musa (136 kali), diikuti oleh Nabi Ibrahim (54 kali) dan Nabi Nuh (50 kali). Nabi Adam dan Nabi Isa disebutkan masing-masing 25 kali. Nabi Muhammad disebutkan sebanyak 47 kali dalam jumlah surat terbanyak dalam Al-Qur’an.

Umat Islam di seluruh dunia berjumlah sekitar 1,91 miliar, menjadi jumlah pemeluk terbesar nomor dua di dunia setelah Kristen dan diproyeksikan akan menjadi yang terbesar di dunia pada tahun 2075. Hal yang mencengangkan India akan menggeser posisi Indonesia sebagai negara mayoritas Islam pada tahun 2050. Al-Qur’an telah ditulis dalam berbagai bahasa untuk memenuhi kebutuhan terjemahan di berbagai negara di seluruh dunia. 

Namun, Al-Qur’an tetap dibaca dalam bahasa Arab untuk menjaga kemurniannya dalam bahasa aslinya, selain memang karena Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad dalam bahasa Arab dan membacanya sesuai dengan apa yang Nabi Muhammad telah ajarkan sebab Nabi Muhammad adalah contoh dan suri teladan untuk diikuti terutama terkait dalam hal ibadah, dan membaca Al-Qur’an adalah ibadah. Tidak disebut membaca Al-Qur’an, kecuali membacanya dalam bahasa Arab. Membaca terjemahan Al-Qur’an tidak bisa disebut membaca Al-Qur’an, kecuali untuk mempelajar isi kandungan Al-Qur’an agar dapat dipahami dan kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sudahkah kita membaca Al-Qur'an hari ini?