Mengenal Labayk, Media Sosial dengan Nilai-nilai Moral Islam

Kebutuhan akan adanya media sosial dengan nilai-nilai Islam sepertinya sudah selayaknya dipertimbangkan untuk dihadirkannya platform baru yang bersahabat untuk Muslim, terutama bagi mereka yang peduli dengan penerapan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Suatu platform positif yang aman dan ramah digunakan, tanpa adanya konten-konten yang mengganggu, seperti iklan-iklan yang tidak sesuai dengan prinsip Islam, pornografi, kekerasan, ujaran kebencian, bullying, hasutan, berita palsu, intimidasi, pelecehan, debat kusir tentang hal-hal yang berbau kontroversi, dan konten lainnya yang tidak seharusnya ada di dalam media sosial dan menyakiti pengguna lainnya.



Berangkat dari keprihatinan akan konten-konten media sosial yang mengusik, terutama soal Islam dan Muslim (terlebih selepas tragedi serangan teroris di New Zealand), membuat Tanweer Khan bersama rekan-rekan professional dari Universitas Cambridge - Inggris, membuat platform media sosial baru yang dinamakan Labayk. Labayk, diambil dari bahasa Arab, yang kalau diterjemahkan secara bahasa berarti "Untukmu" atau bermakna "at your service".

Dalam FAQ-nya di situs www.labayk.com, Labayk tidak akan mengizinkan siapa pun untuk memosting hal-hal yang tidak pantas untuk disebarluaskan, begitu pun dengan postingan dan komentar yang menyudutkan Islam dan Muslim. Nilai-nilai Islam yang menjadi landasan Labayk adalah nilai-nilai yang bersifat universal, seperti: kedamaian, kesederhanaan, kehormatan, kebaikan, kedermawanan, kejujuran, ketulusan, amanah, dan saling memaafkan, serta nilai-nilai moral lainnya.

Meski Labayk adalah media sosial Islami, namun tidak membatasi penggunanya hanya pada kalangan Muslim saja. Siapa pun yang mau menghormati orang lain dan sejalan dengan prinsip-prinsip universal Islam, bisa bergabung dan menggunakan platform media sosial Labayk.

Bila dilihat dari FAQ-nya, Labayk sepertinya akan menjadi media sosial yang cukup Islami, menyediakan fitur-fitur keislaman, dan memberdayakan umat, selain menjadi media sosial yang berkomitmen pada nilai-nilai kebaikan universal. Meski agak meragukan bagaimana prinsip-prinsip itu akan diterapkan dan mungkin bisa jadi bahan kontroversi terutama soal pendiri dan kantor pusatnya di tengah kota London - Inggris, Labayk bisa menjadi langkah awal yang baik untuk kehadiran platform media sosial Islami. Jika kita bisa berkompromi dengan Facebook, Instagram, Twitter yang kita tahu sendiri bagaimana media sosial itu dijalankan, mengapa kita tidak lebih berkompromi juga untuk menggunakan Labayk yang dibuat oleh Muslim sendiri dan berkomitmen pada nilai-nilai Islam.

Tidak ada hal baru tanpa ada cela. Tidak ada kreasi yang benar-benar sempurna bisa memenuhi harapan untuk semua lintas kalangan. Daripada saling merenggangkan, mengapa tidak saling mengisi?

Keberadaan platform media sosial baru seperti Labayk tidak akan menjadi ancaman untuk platform media sosial lainnya (terbukti untuk sekelas Google pun dengan Google Plus-nya  tidak bisa menggeser Facebook sebagai media sosial sejuta umat). Penggunaan media sosial hanya masalah selera, dan biasanya orang akan memakai platform media sosial yang dipakai juga oleh banyak orang yang dikenalnya atau punya kesamaan nilai dan minat pada hal-hal tertentu. Namun, bagi yang memiliki layanan atau produk akan memanfaatkan media sosial yang populer untuk menjangkau lebih banyak orang, seperti Facebook dan Instagram. Untuk pemakaian personal, Labayk bisa mengisi kekosongan pada kebutuhan Muslim akan media sosial yang aman untuk mereka dan sejalan dengan nilai-nilai Islam yang mereka anut. Jadi, tidak perlu hijrah dengan meninggalkan akun media sosial lainnya. Kita bisa menggunakan Labayk tanpa harus meninggalkan yang lainnya, kecuali bagi kamu yang sudah frustasi dengan isi media sosial yang ada pada saat ini.

Akankah Labayk berhasil menjadi media sosial Islam yang benar-benar kita harapkan selama ini? atau sama saja seperti media sosial lainnya yang suka men-takedown akun dan menghapus postingan yang dilaporkan pengguna lainnya hanya karena berdasarkan isu sentimental? atau akan surut tidak bisa bertahan lama di telan platform media sosial lainnnya, yang hampir kebanyakan tidak sejalan dengan nilai-nilai moral, bahkan jika ada pun hanya sekedar lip service. Untuk mengetahui bagaimana konkretnya Labayk dijalankan, kita tunggu saja kehadirannya tepat pada Hari Raya Idul Adha tahun ini.

Bagi kamu yang tertarik untuk bergabung atau setidaknya untuk mendapatkan username akun namamu di Labayk, kamu bisa langsung mendaftar di situsnya www.labayk.com, meski kamu belum bisa untuk login sebelum Idul Adha.

Dukung Labayk dan jika kamu ada ide bagaimana seharusnya Labayk dikembangkan, kontak saja info@labayk.com.

Mari kembangkan hal positif dalam rangka syiar kebaikan Islam, jika bukan kamu sebagai umatnya, siapa lagi yang mau peduli dengan agama dan nilai-nilainya? Apalagi misi Islam itu sendiri adalah menjadi rahmat untuk semesta alam.

Beri satu kebaikan kecil, kamu akan mendapatkan balasannya.

Apakah kamu akan bergabung ke Labayk?